Sabtu, 20 Oktober 2012

Biografi Arief Rahman :

 
Nama : Arif Rahman
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Oktober 1986
Nama Ayah : Kisman Ismail
Nama Ibu : Nurhasanah
Anak ke : 5 dari 5 bersaudara
Tinggi Badan : 183 cm
Berat Badan : 68 kg
 
 

Filmografi:

1. Syahadat Cinta (2008)
 
 Kalem dan murah senyum. Macam itulah kesan selintas saat memandang pemuda yang satu ini. Tapi jangan tanya kalau sudah duduk di atas kuda besi tunggangannya. ”Gas sampai pol,” selorohnya sedikit serius.
Ya, ngebut memang hobi Arif Rahman. Aktor muda yang satu ini mengaku menggemari aktivitas otomotif jauh sebelum dia menggeluti manisnya dunia hiburan saat ini. “Sejak di bangku SMP deh. Saat itu malah belum punya SIM,“ ceritanya dengan lancar. Tak hanya sekadar duduk di balik kemudi, Arif juga cukup mengerti soal mesin hingga menjadi tempat bertanya bagi teman-teman tongkrongannya.
Entahlah, apakah ini sebuah kebetulan jika mahasiswa Fikom Universitas Moestopo (Beragama) ini juga ikut kebut-kebutan dalam film perdananya. Dalam adegan awal film Syahadat Cinta, diperlihatkan tokoh Iqbal (diperankan oleh Arif) sedang beradu kencang dengan mobil lain. Semangatnya tampak jelas saat berteriak kegirangan di tengah melejitnya laju mobil mewah itu. Menjadi diri sendiri ya, Rif? Tapi respon Arifpun hanya tertawa.
Tokoh Iqbal yang diperankan Arif adalah rekaan Taufiqurrahman el Azizi dalam novel yang diadaptasi ke layar lebar itu. Iqbal adalah sosok anak muda yang sedang mencari jati diri. Dalam kelananya Iqbal hidup dalam semangat hedonisme, mulai dari mabuk-mabukan, kebut-kebutan, hingga melupakan ibadahnya. Dan ketika diingatkan oleh sang ibu, Iqbal malah menganiayanya hingga itulah titik balik dalam hidupnya.
“Tapi saya engga separah itu,“ kelit cowok kelahiran Jakarta, 4 Oktober 1986 ini membandingkan dengan sosok yang dia mainkan. Arif mengaku hanya sekadar hobi ngebut. Namun dia masih menjalankan shalat, meskipun diakuinya bolong-bolong. Selain itu, tak pernah berniat untuk bersikap durhaka macam tokoh anak orang kaya tersebut.
Karir Arif sendiri bermula dari dunia model. Sebuah ajang lomba model di majalah disebutnya sebagai batu loncatan ke ranah hiburan. ”Saya menjadi finalis Cover Boy majalah Aneka Yess tahun 2004,” kenang anak bungsu dari 5 bersaudara ini tentang masa lalunya. ”Waktu itu saya masuk 30, atau 20 besar ya? Ah, lupa lagi,” ungkapnya dengan rada bingung.
Profesi model itu sempat dijalani dengan setengah hati. Maklumlah, dari tongkrongan otomotif nan macho pindah ke dunia model yang harus rajin berdandan. ”Kayak cewek aja,” demikian tiru Arif tentang olok-olok rekannya. Siapa nyana, gemerincing kepeng honor di ranah hiburan ternyata memikatnya. ”Ah, lumayan juga nih buat nambah-nambah hobi otomotif,” jelas Arif sumringah. Agar lebih terarah, Arif bergabung dalam sebuah agensi bernama Platinum.
Pundi-pundi Arif kian menebal tatkala karirnya meningkat di dunia akting. Sejak 2006 mulailah dia masuk ke ranah sinetron. ”Banyaklah, mungkin ada sampai 100 episode,” tutur jejaka berdarah campuran Sunda dan Bangka ini. Ditambahkannya, sinetron yang dimainkan umumnya buatan rumah produksi Genta Buana Paramita, yang juga membuat film perdananya. Peran di sana rata-rata menjadi jagoan atau tokoh protagonis. ”Pernah juga sih dicoba jadi orang jahat. Tapi katanya engga pantas,” ujarnya sambil tergelak.
Diam-diam, ternyata terjawab alasan mengapa Arif acapkali tampak murah senyum. Kenapa? Konon, lantaran dia memperoleh hobi yang saling mendukung. Di atas sudah disebutkan bahwa Arif memperoleh honor yang lumayan di dunia akting hingga bisa mendukung hobinya di sektor otomotif. ”Dari honor main sinetron saya bisa membeli mobil sendiri,” ceritanya dengan senyum lebar.
Dengan antusias dia menyebutkan merek dan tipe kendaraan yang dibelinya dari hasil casciscus aktingnya. Mulai dari mobil mewah Mercedes Benz New Eyes E230 atau Mercedes Benz SLK 230, sampai motor gede Suzuki GSX 1000, Kawasaki Ninja hingga Honda NSR. ”Semuanya bisa saya beli, tapi dengan tambahan duit ortu juga” selorohnya. Hingga kini, Arif mengaku masih melakoni aktivitas nan maskulin ini. Tak hanya menyewa sirkuit Sentul bersama rekan-rekan bengkelnya. Kadang-kadang dia malah masih ikut melayani tantangan balapan liar. ”Biasanya saya suka di Pancoran atau kadang di Pondok Indah,” tambahnya lagi.
Di tengah keasikan Arif menginjak pedal gas Mercy kesayangannya ternyata dia masih berharap peruntungannya berlanjut di dunia hiburan. ”Selama jadi artis masih jalan, ya jalanin aja deh,” demikian ucapnya. So, akting, kuliah, dan ngebut jalan semua?

1 komentar:

  1. Slot Game - Merit Casino
    Slot machine Merit choegocasino Casino is the largest 메리트카지노 and best online casino. you need to understand what you are playing, what you need to try the game, 메리트카지노

    BalasHapus